Sindikat judi ilegal kian meresahkan, di negara Korea Selatan sindikat tersebut memanfaatkan deepfake selebriti demi mendapatkan pemain.
Pihak kepolisian di Korea Selatan berhasil meringkus 13 orang dan menutup operasi perjudian online ilegal yang nilainya mencapai US$2,8 miliar. Penegak hukum di negara tersebut telah menahan 37 tersangka yang lain, termasuk dalang di balik perjudian ilegal ini.
Server Judi Ilegal Diduga di Negara Lain
Yang mengejutkannya, diduga server operasi judi ilegal ini bukanlah di Korea Selatan, melainkan di luar negeri seperti Filipina dan Thailand. Di mana para pemimpin sindikat tersebut membuat skema lewat kantor di daerah Gyeonggi, Bucheon, dan Incheon.
Sindikat judi ilegal ini memanfaatkan deepfake demi menarik para pemain. Mereka melakukan pengubahan suara dan wajah agar terlihat seperti selebriti terkenal di sana dan menjalankan situs perjudian. Dengan deepfake, para tersangka juga mempromosikan platform judi ilegal, mereka pun telah mendapat eksposur lewat streaming YouTube.
Pemimpin Sindikat Dapat Keuntungan Fantastis
Pihak penyidik meyakini bahwa para pemimpin sindikat judi ilegal tersebut meraup untung fantastis, bahkan mencapai ₩300 miliar (US$214 juta). Kepala Honcho membeli berbagai jam tangan mewah, mobil sport, dan apartemen dari dana tersebut.
Berbagai aset telah disita oleh penegak hukum dengan nilai ₩10 miliar (US$7 juta), termasuk barang mewah, uang tunai, dan real estat. Sedangkan operator situs judi tersebut diketahui berbasis di Filipina dan ekstradisi ke Korea Selatan usai pihak kepolisian berhasil menangkapnya di bulan Juli 2024 lalu.
Dari penyelidikan ini diketahui ada 107 pengguna situs judi ilegal, beberapa pengguna usianya masih di bawah umur.