27 Mei 2025 Kamboja dan Industri Gelap Kasino, Laporan Soroti Dugaan Eksploitasi Buruh

Kamboja dan Industri Gelap Kasino, Laporan Soroti Dugaan Eksploitasi Buruh

Puluhan pekerja kasino Kamboja melarikan diri, diduga mendapat perlakuan tidak baik selama berbulan-bulan.

Diperkirakan ada 57 pekerja yang melarikan diri dari O-Smach Resort Kamboja pada beberapa waktu lalu usai mengalami perlakuan tidak menyenangkan selama berbulan-bulan bekerja di kasino. Para pekerja tersebut memegang batang logam yang berasal dari rangka tempat tidur pada saat mereka berusaha melarikan diri dari kompleks yang dijaga ketat di provinsi Oddar Meanchey, berdasarkan laporan polisi dan saksi mata.

Pekerja Kasino Kamboja Menderita Luka saat Melarikan Diri

Dilansir dari laporan media, saat para pekerja melarikan diri para penjaga tidak bisa menghentikan atau melawan mereka. Hal tersebut menyebabkan dua orang mengalami luka-luka. Pekerja yang berusaha melarikan diri memukuli penjaga keamanan dan segera membuka pintu untuk bergegas kabur, ujar saksi mata yang tidak disebutkan namanya.

Radio Free Asia sebagai outlet berita independen editorial yang berada di bawah naungan pemerintah Amerika Serikat mengatakan bahwa para pekerja tersebut mengalami tindakan yang kurang menyenangkan seperti pelecehan di situs perjudian Kamboja utara.

Di bulan September 2024 lalu pun ada tuduhan yang dibuat, di mana Ly Yong Phat dan bisnisnya, L.Y.P. Group berkaitan dengan perdagangan manusia serta sistem kerja paksa yang terjadi di beberapa situs game dan O-Smach Resort. Departemen Keuangan AS telah menyetujui adanya operasi tersebut.

O-Smach Resort sendiri berlokasi di dekat perbatasan antara Kamboja dan Thailand pun dilaporkan sebagai situs operasi kasino online dengan reputasi buruk karena menipu pemain, tuduhan dari pemerintah AS. Sedangkan para pekerja yang ada di kompleks kasino tersebut telah bekerja selama berjam-jam setiap harinya dan mereka perlu memenuhi target.

Kalau para pekerja tersebut tidak memenuhi target, maka mereka dinyatakan kalah dan ada hukuman yang menunggu, laporan dari Radio Free Asia.

Para pengusaha di sana memaksa korban untuk bekerja hingga 15 jam per hari, bahkan di beberapa kasus mereka bisa menjual korban ke operasi penipuan lainnya, bahkan terlibat perdagangan pelecehan. Mulai dari tahun 2022 dan 2024, O-Smach Resort telah menjadi subjek dari penyelidikan polisi.

Menurut Departemen Keuangan AS, para korban melaporkan berminat untuk menjadi pekerja di O-Smach Resort karena diiming-imingi peluang kerja palsu, sayangnya saat diterima di sana paspor dan ponsel mereka malah disita dan mereka dipaksa untuk melakukan operasi penipuan.

Penganiayaan Terhadap Pekerja

Para pekerja di sana meminta bantuan, bahkan ada yang melaporkan sering mendapat tindak penganiayaan seperti pelecehan, dipukuli, disengat dengan alat listrik, dipaksa membayar uang tebusan dalam jumlah besar, dan bahkan diancam akan dijual ke kelompok penipu lainnya.

Terdapat dua laporan mengenai korban yang nekat melompat dari gedung-gedung di O-Smach Resort.

Sebelumnya, otoritas setempat telah melakukan operasi penyelamatan di resor tersebut. Salah satunya berlangsung pada bulan Maret 2024 lalu.

Dari operasi tersebut diyakini para pekerja yang melarikan diri di hari Minggu beberapa waktu lalu memang pada awalnya mereka tinggal di Pakistan dan Nepal sebelum bermigrasi ke negara Kamboja. Banyak dari pekerja tersebut yang sekarang bekerja di kasino Poipet dengan jarak 124 mil dari O-Smach Resort.

Polisi setempat pun mengintrogasi para pekerja yang melarikan diri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *