2 Juni 2025 Fenomena Judi Online di Kalangan Anak, Tanggung Jawab Siapa

Fenomena Judi Online di Kalangan Anak, Tanggung Jawab Siapa?

Fenomena judi online saat ini bukan hanya di kalangan orang dewasa, namun anak-anak juga banyak yang memainkan game ilegal tersebut. Banyaknya jumlah anak yang mengakses judol, siapa sebenarnya yang bertanggung jawab?

Di era modern seperti sekarang memang perkembangan teknologi digital punya peranan yang sangat besar untuk pola hidup banyak orang, termasuk anak-anak. Media sosial, internet, dan tentunya game online jadi hal yang seakan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kita sehari-harinya.

Sebenarnya teknologi punya dampak positif dalam kehidupan kita, namun di sisi lain ada juga dampak buruknya seperti maraknya judi online, konten-konten berbahaya, tidak senonoh, dan sebagainya. Fenomena judi online kian mengkhawatirkan karena telah menyasar ke anak-anak, jadi bukan hanya orang dewasa atau manula saja yang mengaksesnya.

Anak-anak yang belum punya kematangan emosional dan kontrol diri belum sempurna dianggap sebagai target yang tepat dalam industri perjudian daring yang terus mengalami perkembangan. Awalnya hanya penasaran, kemudian coba-coba, dan akhirnya mengalami kecanduan, jika anak sudah kecanduan tentu dibutuhkan waktu yang cukup lama dan juga penanganan tepat untuk mengatasinya.

Sebenarnya dalam perjudian digital yang menyasar ke anak-anak siapa yang harus bertanggung jawab? Apakah orang tua, guru, atau pemerintah? Dalam pembahasan ini kami akan mengulasnya untuk anda, mari kita simak bersama ya!

Anak-anak dan Luasnya Platform Digital

Berbeda dengan zaman dulu, anak-anak di generasi sekarang telah tumbuh beriringan dengan lingkungan digital yang terbuka. Hanya dengan gadget dan koneksi internet yang memadai, mereka sudah bisa mengakses berbagai informasi baik dari dalam maupun luar negeri, media sosial, beragam jenis konten yang mendidik atau malah membahayakan diri mereka.

Ada salah satu bentuk bahaya yang tersembunyi di balik luasnya platform digital sekarang, yaitu perjudian di balik game online. Saat ini game tersebut begitu tersebar luas dan promosinya gencar di media sosial, aplikasi chat, dan situs tertentu.

Yang lebih mirisnya lagi adalah sekarang juga banyak situs yang bersembunyi di balik permainan online biasa. Awalnya anak-anak akan merasa senang memainkan game tersebut karena gameplay seru, soundtrack menyenangkan, dan visual cerah. Tapi kalau ditelaah lebih lanjut pastinya game tersebut malah mengarah ke perjudian online. Anak-anak pun banyak yang tidak menyadarinya karena permainan tersebut dianggap sebagai “game penghasil uang cepat”.

Fenomena judi online juga semakin diperparah dengan kurangnya literasi digital dan finansial yang baik dari orang tua maupun anak. Terbilang banyak orang tua yang kurang paham apakah si anak mengakses game taruhan atau tidak, apalagi jika si anak diajak oleh temannya mencoba permainan itu.

Faktor Anak Rentan Terjebak Judi Online

Ada berbagai faktor penyebab anak-anak begitu rentan terpapar praktik perjudian online, di antaranya seperti berikut:

Mudah Diakses

Situs dan aplikasi judi online begitu mudah diakses oleh siapa saja, bahkan anak-anak sekalipun. Inilah yang jadi celah dan penyebab banyaknya anak mengakses permainan tersebut. Apalagi situs atau aplikasi terkait juga tidak punya sistem keamanan dan verifikasi ketat jadi siapapun bisa mengaksesnya.

Pengaruh Lingkungan

Teman sebaya atau ada pihak lain yang mengajak memainkan suatu game pasti menjadikan anak penasaran. Awalnya ia tidak tahu jenis game apa yang dimainkan tapi nyatanya ia malah mengakses game taruhan.

Pengaruh Media Sosial

Sekarang ini ada banyak orang yang bisa mengakses media sosial, bahkan anak-anak juga sudah punya akun media sosial sendiri baik itu X, Facebook, maupun Instagram yang disusupi oleh promosi judol. Promosi juga seringkali melibatkan influencer sehingga mempengaruhi para pengikutnya untuk memainkan game tersebut tanpa sadar akan risiko besar di baliknya.

Rasa Penasaran yang Tinggi

Anak-anak memang senang dengan berbagai hal baru, mereka mencoba kegiatan ini dan itu. Karena punya tingkat penasaran yang tinggi, tanpa disadari mereka malah mengakses game taruhan dengan iming-iming hadiah berupa uang tunai.

Tidak Mengontrol Diri dengan Baik

Di usia dini, anak-anak tentu belum bisa mengendalikan dorongan di dalam dirinya, seperti punya keinginan untuk terus memainkan game online.

Bagaimana Dampak Jangka Panjang Judi Online untuk Anak?

Bukan hanya sekedar kegiatan ilegal, namun judi online bisa membuat penggunanya mengalami gangguan kesehatan fisik dan mental, untuk lebih jelasnya simak di bawah ini:

  • Prestasi anak akan menurun karena ia tidak fokus belajar dan hanya ingin memainkan game online.
  • Hubungan sosial dengan keluarga dan teman jadi terganggu.
  • Mengalami gangguan mental dan emosional.
  • Perilaku bermasalah seperti: sering berbohong, suka mencuri, dan manipulatif.
  • Berat badan menurun karena waktu makan terganggu.

Tanpa pencegahan dan penanganan sejak dini, tentunya anak-anak yang terjebak di dalam perjudian online akan mengalami dampak buruk dan terbawa hingga ia dewasa. Jika itu terjadi maka muncul konsekuensi sosial dan psikologis.

Siapa yang Bertanggung Jawab?

Lantas, siapa yang bertanggung jawab atas fenomena judi online di kalangan anak-anak ini? Kerjasama antara beberapa pihak tentu diperlukan untuk mencegah dan mengatasi perjudian online di kalangan anak, seperti:

Orang Tua

Orang tua adalah pendidik pertama sang anak, peranan penting yang dipegang oleh orang tua diharapkan bisa memberikan bimbingan baik untuk anak. Banyak kasus orang tua malah mengabaikan anak, mereka tidak peduli dengan aktivitas digital yang dilakukan oleh anak.

Sangat diperlukan pengawasan seperti memantau kegiatan digital anak, memeriksa mesin pencari, aplikasi apa saja yang diunduh, dan memberikan gadget di saat-saat tertentu saja. Jangan lupa untuk memberikan edukasi mengenai literasi digital ke anak.

Platform Digital

Penyedia aplikasi serta platform seperti TikTok, YouTube, Google Play Store, App Store, dan lain sebagainya diharuskan memperketat sistem penyediaan konten. Perlu memberikan verifikasi usia sehingga anak-anak di bawah umur tidak bisa mengakses konten yang tidak sesuai dengan usia mereka. Jangan sampai konten dewasa maupun yang berbahaya malah bisa diakses oleh anak-anak.

Masyarakat dan Media

Fenomena judi online juga menjadi tanggung jawab masyarakat luas serta media massa, tokoh agama, serta komunitas. Peran aktif diperlukan dalam mengkampanyekan hal ini. Publik perlu sadar agar bersama-sama melindungi anak-anak dari perjudian daring yang sangat membahayakan.

Sekolah

Tidak lupa lembaga pendidikan pun punya peranan sangat penting, bisa diaktifkan program literasi digital dan pendidikan moral kepada para murid. Dengan demikian pihak sekolah bukan hanya berfokus ke prestasi akademik si anak saja.

Kesimpulan

Fenomena judi online memang sangat meresahkan, apalagi sekarang banyak anak-anak yang terjerat di dalamnya. Semua pihak perlu bahu-membahu untuk menciptakan ruang aman dan melindungi anak dari kegiatan ilegal tersebut.

Jika hal ini dibiarkan saja maka jumlah anak yang terjerat judi online semakin meningkat dan sudah pasti masa depan mereka serta masa depan bangsa jadi taruhannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *