A. Kasandra Putranto selaku psikolog klinis menyarankan kepada pemerintah untuk menjalankan aturan main gadget untuk anak. Hal tersebut dikarenakan banyaknya jumlah anak di Indonesia yang terpapar judi online, bahkan jumlahnya mencapai 80 ribu lebih anak usia sekolah.
Larangan Penggunaan Gawai Bukan Solusi Cegah Anak Kecanduan Judi Online
Namun Kasandra menilai bahwa larangan penggunaan gawai untuk anak bukan jadi solusi yang mengatasi perjudian online pada anak. Menurutnya penyalahgunaan gawai diperlukan evaluasi, bukan hanya bagi pemerintah namun juga keluarga si anak.
Ada situasi yang tidak terhindarkan anak mengakses gadget, yaitu ketika pandemi Covid-19. Selama dua tahun anak-anak hidup dengan gawai dan masa kecil mereka hilang, ujarnya pada 22 November 2024.
Kecanduan judi online pada anak sebenarnya ada efek dari penyalahgunaan gadget dan permainan online karena tidak adanya batasan yang jelas. Hal tersebut menjadikan regulasi terkait penggunaan gawai untuk usia anak begitu penting tapi tidak se-simple yang dipikirkan.
Pemerintah Harus Lebih Ketat Menetapkan Batasan Usia
Terkait dengan kebijakan pemakaian internet serta sosial media pada anak, sebaiknya pemerintah lebih ketat lagi menetapkan batasan usia untuk individu yang ingin mengaksesnya. Bahkan aturan seperti itu telah diterapkan di beberapa negara, seperti Australia dan Korea Utara.
Buatlah kesepakatan dengan media sosial serta game provider agar meningkatkan batasan usia untuk para pemainnya, seperti hanya dipergunakan untuk dewasa, ujar Kasandra.
Langkah tersebut bisa dilakukan dengan menjalin kerja sama dengan platform digital perusahaan sehingga memastikan kebijakan untuk melindungi anak dari konten-konten berbahaya telah diterapkan demi cegah anak kecanduan judi online.