26 Desember 2024 Picu Meningkatnya Kriminalitas, Publik Dukung Pemerintah Berantas Judi Online

Picu Meningkatnya Kriminalitas, Publik Dukung Pemerintah Berantas Judi Online

Fenomena judi online alias judol memang kian meresahkan di Indonesia, diketahui aktivitas ilegal ini bukan hanya merusak mental generasi muda, namun juga memicu kemiskinan baru, bahkan tingkat kriminalitas pun naik.

Ahmad Athoillah selaku Anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi PKB mengatakan bahwa kecanduan judol bisa memicu kerugian finansial serta degradasi karakter bangsa itu sendiri.

Judi Online Merusak Mental dan Karakter

Judi online bukan hanya sebabkan kerugian secara finansial, tapi mental serta karakter pun rusak akibat kegiatan tersebut. Seharusnya generasi muda bisa lebih produktif namun malah terjebak di angan-angan harapan palsu, tujuannya menjadi kaya dalam waktu cepat lewat judol. Hal tersebut menimbulkan masalah besar untuk membangun karakter bangsa, tambah Ahmad Athoillah pada Kamis (26/12/2024).

Ahmad Athoillah yang akrab juga disapa dengan Gus Athoillah menjelaskan bahwa di Indonesia total ada 8,8 juta pemain judi online pada 2024. Sebagian besar atau 80% dari angka tersebut merupakan anak muda serta masyarakat dengan penghasilan menengah ke bawah.

Judi Online Menjauhkan Generasi Muda dari Produktivitas

Gus Athoillah juga menjelaskan bahwa kecanduan akibat judi online malah menjauhkan generasi muda dari produktivitas yang baik. Seharusnya generasi muda bangsa lebih diarahkan ke keterampilan, kewirausahaan, dan pendidikan.

Sayangnya dengan adanya kasus judi online ini malah mengarahkan generasi muda ke pola hidup yang instan, tambahnya.

Harus ada tindakan hukum yang tegas terhadap platform judi online, kemudian harus diiringi juga dengan edukasi yang masif mengenai dampak dari judol. Peran keluarga begitu penting untuk membimbing generasi muda bangsa agar mereka menjauhi pola hidup yang instan seperti judol ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *